Sabtu, 05 Maret 2016

INOVASI DAN IMPLIKASI-NYA DI DALAM PROSES MANAJEMEN PROYEK

Banyak kita mendengar istilah inovasi. Berdasarkan kamus besar bahasa indonesia, inovasi secara bebas dapat diartikan sebagai suatu proses penemuan baru yang berbeda dari yang sudah ada atau yang sudah dikenal sebelumnya yang dapat berupa gagasan, metode, atau alat. Orang yang menemukan gagasan, metode atau alat tertentu disebut dengan Innovator. Beberapa inovator di bidang IT dapat disebutkan disini, Bill Gates pendiri Microsoft, Mark Zuckerberg, Steve Jobs pendiri Apple, Larry page dan Sergey Brin pendiri Google, dan banyak lagi. Tetapi bagaimana sebenar-nya proses inovasi itu sendiri muncul, bagaimana membuat inovasi itu menjadi kenyataan, dan bagaimana penerapannya di dalam proses manajemen proyek. Mari kita bahas bersama.

Dalam proses manajemen proyek, kapan dapat dilakukan inovasi? Kita tahu bahwa untuk mencapai tujuan proyek dasar-nya adalah requirement yang sudah didefinisikan diawal. Suatu proyek dinyatakan berhasil apabila dapat memenuhi requirement. Team member tidak boleh menambahkan atau mengurangi apa yang sudah tertuang di dalam requirement. Dalam hal ini misal-nya adalah didalam pembuatan sebuah aplikasi komputer, karena menganggap lebih baik, maka menambahkan suatu fungsi, atau melengkapi fitur baru yang tidak disebutkan di dalam requirement (scope creep) berdasarkan dorongan inovasi, atau kasus gold plating, menganggap dengan menambahkan fitur akan memberikan kepuasan lebih kepada pelanggan. Hal ini ini dibelakang hari akan menimbulkan resiko yang berdampak kepada dokumentasi proyek, proses testing yang pada gilirannya akan berdampak pada jadwal dan biaya proyek. Dan bisa jadi pelanggan tidak akan menerima karena tidak sesuai dengan requirement! Di dalam PMBOK scope creepe dan gold plating merupakan praktik manajemen proyek yang buruk. Kedua hal tersebut tidak lebih dari proses kreativitas.

Di salah satu webinar oleh Mark Mullaly Ph.D, PMP (projectmanagement.com), membedakan antara kreativitas dengan inovasi. Kreativitas adalah kualitas untuk menjadi kreatif, atau kemampuan untuk meng “create” berdasarkan daya imajinasi-nya. Inovasi adalah pengenalan terhadap sesuatu yang baru, ide baru, metode baru atau penemuan terhadap perangkat baru.

Lalu bagaimana penerapannya di dalam proses manajemen proyek atau pengembangan produk. Saya berpendapat bahwa proses inovasi dapat diimplementasikan untuk problem solving, change management yang tetap mengacu kepada prosedur kontrol suatu perubahan. Pada inti-nya solusi yang yang efektif yang memuaskan dan memberikan value kepada pelanggan.

Inovasi dan kreativitas adalah proses yang penting dilakukan oleh individu, kelompok atau organisasi, tapi harus ditempatkan pada porsi, waktu dan kondisi lingkungan yang tepat.

Referensi :

projectmanagement.com, Beberapa webinar terkait manajemen proyek dan inovasi.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar