Banyak
kita mendengar istilah inovasi. Berdasarkan kamus besar bahasa indonesia,
inovasi secara bebas dapat diartikan sebagai suatu proses penemuan baru yang
berbeda dari yang sudah ada atau yang sudah dikenal sebelumnya yang dapat
berupa gagasan, metode, atau alat. Orang yang menemukan gagasan, metode atau
alat tertentu disebut dengan Innovator. Beberapa inovator di bidang IT dapat
disebutkan disini, Bill Gates pendiri Microsoft, Mark Zuckerberg, Steve Jobs
pendiri Apple, Larry page dan Sergey Brin pendiri Google, dan banyak lagi. Tetapi
bagaimana sebenar-nya proses inovasi itu sendiri muncul, bagaimana membuat
inovasi itu menjadi kenyataan, dan bagaimana penerapannya di dalam proses
manajemen proyek. Mari kita bahas bersama.
Dalam
proses manajemen proyek, kapan dapat dilakukan inovasi? Kita tahu bahwa untuk
mencapai tujuan proyek dasar-nya adalah requirement yang sudah didefinisikan
diawal. Suatu proyek dinyatakan berhasil apabila dapat memenuhi requirement.
Team member tidak boleh menambahkan atau mengurangi apa yang sudah tertuang di
dalam requirement. Dalam hal ini misal-nya adalah didalam pembuatan sebuah
aplikasi komputer, karena menganggap lebih baik, maka menambahkan suatu fungsi,
atau melengkapi fitur baru yang tidak disebutkan di dalam requirement (scope creep) berdasarkan dorongan
inovasi, atau kasus gold plating,
menganggap dengan menambahkan fitur akan memberikan kepuasan lebih kepada
pelanggan. Hal ini ini dibelakang hari akan menimbulkan resiko yang berdampak
kepada dokumentasi proyek, proses testing yang pada gilirannya akan berdampak
pada jadwal dan biaya proyek. Dan bisa jadi pelanggan tidak akan menerima
karena tidak sesuai dengan requirement! Di dalam PMBOK scope creepe dan gold
plating merupakan praktik manajemen proyek yang buruk. Kedua hal tersebut tidak
lebih dari proses kreativitas.
Di
salah satu webinar oleh Mark Mullaly Ph.D, PMP (projectmanagement.com),
membedakan antara kreativitas dengan inovasi. Kreativitas adalah kualitas untuk
menjadi kreatif, atau kemampuan untuk meng “create”
berdasarkan daya imajinasi-nya. Inovasi adalah pengenalan terhadap sesuatu yang
baru, ide baru, metode baru atau penemuan terhadap perangkat baru.
Lalu
bagaimana penerapannya di dalam proses manajemen proyek atau pengembangan
produk. Saya berpendapat bahwa proses inovasi dapat diimplementasikan untuk problem solving, change management yang tetap mengacu kepada prosedur kontrol suatu
perubahan. Pada inti-nya solusi yang yang efektif yang memuaskan dan memberikan
value kepada pelanggan.
Inovasi dan kreativitas
adalah proses yang penting dilakukan oleh individu, kelompok atau organisasi,
tapi harus ditempatkan pada porsi, waktu dan kondisi lingkungan yang tepat.
Referensi :
projectmanagement.com, Beberapa webinar terkait manajemen proyek dan inovasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar